- News
- Waspada Bencana Alam, PMI Cilacap Adakan Bintek TDB Gelombang Terakhir
Waspada Bencana Alam, PMI Cilacap Adakan Bintek TDB Gelombang Terakhir
- Diposting Oleh: widodo
- Selasa, 30 Juli 2024
Cilacap - PMI Kabupaten Cilacap kembali menggelar Bimbingan Teknis Tanggap Darurat Bencana (Bintek TDB) gelombang ke empat, Selasa (30 Juli 2024).
Bintek TDB putaran terakhir ini dilaksanakan di Aula Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap di jalan Raya Slarang KM 12, Sitopong, Kesugihan, Cilacap.
Pelatihan (Bintek TDB) dibuka langsung Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Drs. Farid Ma'ruf dan diikuti oleh 70 peserta dari 70 desa/kelurahan Se Eks Distrik Cilacap, Eks Kotip dan Maos yang meliputi Kecamatan Keaugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Kampunglaut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan Kecamatan Cilacap Selatan.
Saat ditemui, Ketua PMI Cilacap, Drs. Farid Ma'ruf mengatakan, hari ini kita mengadakan pelatihan penanggulangan bencana alam bagi para kepala dusun maupun kepala lingkungan (Kaling) di kelurahan se Kabupaten Cilacap.
"Ini adalah putaran yang terakhir, dan kita menyelenggarakan di empat lokasi, pertama di Kroya, Majenang, Sidareja dan terakhir di klinik rawat inap PMI. Jumlah peserta semuanya 284 Kadus maupun Kaling Se kabupaten Cilacap. Dan alhamdulilah semua sudah 100 persen," ungkapnya.
Tujuan pelarihan ini, ujar Farid, membentuk relawan PMI sehingga didalam menangani bencana alam dan menangani masalah masalah sosial agar cepat, karena kita sudah punya relawan dari perangkat desa dan para Kadus.
"Mudah mudahan ketika terjadi bencana, PMI terdepan dan tercepat dalam merespon darurat bencana," tuturnya.
Farid juga mengungkapkan, terkait TDB memang harus ada penguatan pada petugas. Ada penambahan pengalaman bagi petugas bagaimana apabila terjadi bencana. Langkah langkah apa yang harus dilakukan oleh petugas apabila terjadi bencana, sehingga petugas tidak panik dan bisa meredam kepanikan masyarakat.
"Ini yang menjadikan kita sering mengadakan edukasi. Di pelatihan ini juga nanti ada bagaimana bencana dan sebagainya, Mudah mudahan dalam pengetahuan sehari ini pengetahuan para relawan Pak Kadus, Bu Kadus ataupun lingkungan bisa menguasai tentang bencana bila terjadi tidak panik," ujarnya.
Menurut Farid, yang namanya bencana alam itu biasanya kan rumahnya tertimpa longsoran dan kebanjiran.
"Kadang kadang yang tekena musibah yang tidak diinginkan itu kan memperbaiki rumah, sehingga tidak sempat untuk kerja jadi belum tentu masyarakat itu punya duit. Nah, kita membantu sembako karena itu yang dibutukan oleh masyarakat," tutur Farid.
"Ada sembako, lauk pauk ada minyak. Ini adalah yang pertama dibutuhkan, kemudian dapur umum ketika ada banjir, sehingga hadir disana mengirimkan logistik sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.
Farid juga membeberkan, PMI sering mengadakan pelatihan relawan ada dari SLTA, mahasiswa. Tapi hanya satu tahun dua tahun setelah itu mereka pergi keluar Cilacap, karena mungkin yang SLTA kuliah di luar Cilacap, yang kuliah sudah selesai mereka bekerja di luar Cilacap.
Menyikapi hal tersebut, PMI Cilacap merekrut perangkat desa dan kadus untuk menjadi relawan, karena mereka pensiun usia 60 tahun, sehingga akan tetap di desa. "Itulah alasan kami merekrut para Kadus dan difungsikan sebagai relawan PMI," kata Farid
Farid juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Cilacap yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau sehingga krisis air bersih, agar segera koordinasi atau menghubungi Kadus, Kades atau Ketua PMI kecamatan.
Insya Allah, kata Farid, dalam waktu 24 jam kita akan mengirim bantuan untuk air bersih, dan gratis tidak ada pungutan apapun, karena kita sudah memungut kepada masyarakat lewat bulan dana PMI dan ini kita kembalikan kepada masyarakat kalau terjadi bencana alam.
"Monggoh segera koordinasi dengan pak Kadus kades dan ketua PMI kecamatan dan relawan Insya Allah cepat ditangani," tuturnya.//WD.