- News
- Vidio Viral Oknum TNI Aniaya Warga Sipil, Dandim 0709/Kebumen Beri Klarifikasi
Vidio Viral Oknum TNI Aniaya Warga Sipil, Dandim 0709/Kebumen Beri Klarifikasi
- Diposting Oleh: Ipung
- Selasa, 25 Februari 2025
TabloidPAMOR, KEBUMEN - Video viral tentang penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang, yang melibatkan dua orang dari oknum anggota TNI aktif dan salah satunya memegang sajam berupa parang (bukti dalam vidio,red) terhadap warga sipil dirumah korban di Dukuh Watuamba Desa Murtirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen pada Jumat (21 Februari 2025) Pukul 06.33 WIB menjadi perbincangan publik. Peristiwa tersebut dialami oleh Afiq dan istrinya Ayu Candra yang sedang menggendong anaknya Zayn Alhanan 3,5 tahun hingga membuat korban merasa trauma.
Dalam kejadian itu bermula adanya transaksi jual beli kendaraan roda empat merk Honda Mobilio Matic berwarna putih yang di jual oleh Acong (adik dari Afiq) pada 4 Oktober 2024 kepada Subhi (pembeli) warga Seliling Kecamatan Alian (sebagai Kadus) dan terjadi Wanprestasi oleh pembeli. Dalam permasalahannya, Subehi melibatkan beberapa orang, dimana dua diantaranya adalah oknum anggota TNI dari Kodim 0709/Kebumen Serda Heri dan Albar (kakak dari Subehi) mengaku dari satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang merupakan Anggota TNI Yon Ahmed 11 Magelang.
Atas peristiwa tersebut, Dandim 0709/Kebumen Letkol CZi Ardianta Purwandhana S. Hub., Int., M.Han dalam klarifikasinya menyampaikan, bahwa benar adanya vidio viral tersebut merupakan salah satu anggota Kodim 0709/Kebumen. Namun hal itu menurutnya (dalam video) sudah dipotong-potong, ceritanya tidak seperti itu.
"Kejadian sebenarnya adalah terkait hutang piutang, dimana Afiq (korban) awalnya melakukan penagihan (pembayaran kendaraan Honda Mobilio Matic yang belum dibayar) oleh Subhi, dan saat itu Afiq menendang Basuki yang kemudian memicu ketegangan. Dalam peristiwa itu, terdapat juga anggota TNI yang berusaha untuk melerai," katanya didepan awak media, Senin (24 Februari 2025) di Makodim saat konferensi pers.
Lebih lanjut Dandim 0709 menjelaskan, Afiq diduga mengancam dengan membawa pisau dapur dan berusaha mengejar pihak lainnya.
"Sementara, Basuki sempat mengambil parang, akibat melihat potensi mencuat konflik. Dan saat itu anggota TNI Serda Heri segera mengamankan parang tersebut, untuk mencegah hal yang tidak di inginkan," ungkapnya.
Namun pada situasi ditempat peristiwa itu, Afiq beserta istrinya merekam kejadian dan menyebarkan vidio secara tidak utuh sehingga menimbulkan kesan adanya tindakan kekerasan oleh anggota TNI. Serda Heri hanya sebatas mendorong bagian leher untuk menenangkan situasi, bukan melakukan pemukulan atau tindakan represif lainnya," imbuh Dandim Ardianta.
Berdasarkan pantauan awak media, dalam perkara ini masih belum ada titik solusi, karena para pihak belum terjalin untuk dipertemukan dan terlihat masih dalam membenarkan diri masing-masing pihak.(Red)