• News
  • Milangkala Gong Perdamaian Dunia, Budayawan Jabar Anton Charliyan: Sunda Negeri Yang Damai

Milangkala Gong Perdamaian Dunia, Budayawan Jabar Anton Charliyan: Sunda Negeri Yang Damai


TabloidPAMOR, CIAMIS - Budayawan Jawa Barat Anton Charliyan menyebut bahwa Sunda itu negeri yang damai. Sebuah negeri yang sangat cintai perdamaian. Tidak menyukai sebuah peperangan dan apabila ada perselisihan ataupun perebutan takhta kepemimpinan maka mereka tak pantas memimpin kerajaan di tanah Sunda.

"Sunda bukan ancaman. Dari dulu Tatar Sunda sebagai negeri yang damai dan cinta perdamaian. Dilarang berperang. Kalau raja berperang akan diturunkan Rama dan Resi. Kerajaan Galuh dan Tarumanagara ada bukti bahwa negeri damai," ujar Anton Charliyan saat menghadiri Milangkala Gong Perdamaian Dunia ke-15 Ciamis, di Komplek Obyek Wisata Religi Situs Ciung Wanara, Karangkamulyan, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9 September 2024).

Purnawiran Polri dengan pangkat terkahir Inspektur Jenderal Polisi atau Bintang Dua itu mengutarakan bahwa kedamaian yang dibangun di Tatar Sunda salah satunya dari Karangkamulyan. Daerah ini juga menjadi lahirnya persaudaraan yang menjadikan Sunda sebagai Negeri yang damai.

"Kota damai di Nusantara pertama kali ada di Ciamis. Karangkamulyan lebih tua dari PBB. Perjanjian gong perdamaian menyudahi permusuhan membesarkan rasa persahabatan dan persaudaraan. Lebih menggelorakan kerjasama gotong royong, saling bantu-membantu tidak boleh ada rasa benci dan balas dendam antar sesama dan orang lain," kata eks Kapolda Jabar era Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian selaku Kapolri.

Meski dibilang sebagai Negeri yang damai, kata Anton Charliyan, perselisihan tentu saja terjadi. Namun semua diselesaikan dengan cara-cara yang damai. Tentu dengan nilai-nilai perdamaian dan saling menghormati haknya masing-masing.

"(Di Sunda) Bila timbul perselisihan harus diselesaikan dengan damai. Banngun kekeluargaan. Tidak boleh saling menyerang masing-masing, menghormati hak sesuai haknya," kata Anton Charliyan yang merupakan salah satu pendiri Gong Perdamaian Dunia di Ciamis.

Terpisah, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Dian Kusdiana mengatakan, peringatan Gong Perdamaian Dunia di Ciamis ini merupakan ke 15. Momen ini untuk menggelorakan perdamaian, tidak hanya di Tatar Galuh tetapi untuk Nusantara dan Perdamaian Dunia.

"Perdamaian lahir di Karangkamulyan Ciamis. Makna dari bagaimana kita bersaudara menjalin hunungan kehidupan sesama manusia tidak mengenal etnik, budaya semua menjalin kebudayaan. Persaudaraan untuk perdamaian. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah spirit di Ciamis Tatar Galuh, semangat kita memberikan terbaik untuk ciamis. Bersaudara untuk membangun tatar galuh," kata Dian Kusdiana.

Prosesi Milangkala Gong Perdamaian Dunia di Ciamis tidak hanya sebatas memukul gong yang berada di tengah kawasan Obyek Wisata Religi Situs Ciung Wanara Karangkamulyan. Tetapi ada beberapa prosesi lainnya. Seperti membersihkan atau Nawasuh dan Menyiram atau memberi cipratan air pada Gong Perdamaian Dunia di Ciamis. Semua itu dilaksanakan sebanyak 9 kali dan oleh para perwakilan tokoh, elemen masyarakat, hingga pejabat.//yuli.