- News
- Menatap Masa Depan Dengan Budidaya Madu Klanceng
Menatap Masa Depan Dengan Budidaya Madu Klanceng
- Diposting Oleh: heru
- Kamis, 19 November 2020
Madu Klanceng, salah satu jenis madu yang memiliki banyak manfaat, meskipun tidak semua orang tahu akan jenis madu ini, karena madu ini dihasilkan oleh jenis lebah yang bernama Lebah Klanceng. Sejenis lebah penghasil madu akan tetapi berbeda dengan lebah madu lainnya, perbedaan itu terlihat karena lebah Klanceng tidak memiliki sengat akan tetapi untuk melindungi dirinya lebah ini mengandalkan gigitan.
Lebah ini memiliki ukuran kecil bahkan bisa dijuluki sebagai lebah kerdil, dan tidak bergantung dengan polen bunga atau serbuk sari seperti lebah madu lainnya, bahkan lebah ini mudah untuk dikembang biakkan.
Apalagi madu yang dihasilkan dari lebah klanceng ini memiliki banyak khasiat, sehingga banyak orang mencoba untuk membudidayakan lebah Klanceng, salah satunya adalah Muchinto (43) warga Desa Pengalusan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang mencoba membudidayakan lebah Klanceng.
Awal ide untuk membudidayakan lebah klanceng saat dirinya tengah berbelanja disebuah minimarket, lalu ia melihat ada kemasan madu sachet yang berasal dari lebah klanceng, dan kebetulan disekitar rumahnya terdapat sarang lebah klanceng hingga dirinya berfikir mencoba untuk membudidayakannya.
"Dari situ saya berfikir, sepertinya pernah melihat ada sarang lebah klanceng disekitar rumah yang akhirnya memulai mengembangbiakan," ujarnya saat ditemui tabloidpamor.com dirumahnya, Minggu (15 November 2020).
Dengan berbekal teknologi ia terus mencari informasi tentang bagaimana cara membudidayakan lebah klanceng tersebut agar dapat menghasilkan madu klanceng yang memiliki banyak manfaat.
Dari proses awal pembuatan kandang sebagai tempat lebah untuk membuat sarang hingga cara pengambilan madu pun ia pelajari secara mendalam.
Karena proses pemindahan lebah serta pengambilan madu, biasanya dilakukan pada malam hari. Hal itu untuk mencegah bubarnya lebah dari sarang serta menjaga lebah tidak mati dikarenakan kena panas matahari.
"Pernah dilakukan siang hari, namun hasilnya lebah bubar, dan banyak yang mati," terangnya.
Meskipun sampai kini sudah ada 600 peti lebah klanceng, namun baru 100 peti saja yang baru bisa produksi madu. Dan itu belum cukup untuk mencukupi kebutuhan para konsumen.
"Dalam sehari, baru bisa produksi 2 botol ukuran 250ml. Untuk perbotolnya biasa saya jual Rp 100 ribu. Itu juga terkadang sebelum diambil madunya sudah ada konsumen yang sudah memesan," imbuhnya.
Dikatakan Muchinto, pemesan juga tidak dari masyarakat setempat saja, kebanyakan konsumen tau juga dari temen yang pernah mengunggah di media sosial.
"Kalau saya pribadi malah tidak pernah mempromosikan, malah temen dan tetangga ikut bantu promosikan," katanya.
Ia berkeinginan bisa memiliki 1200 peti lebah klanceng. sehingga dalam sehari bisa memproduksi minimal 1 botol. "Kalau sudah memiliki 1200 peti insyaalloh bisa memproduksi madu klanceng 1 botol per hari, dan bisa melayani kebutuhan konsumen.
Hingga saat ini pengembangbiakan madu klanceng Muchinto sudah ditekuninya selama 3 tahun dan sudah bisa memproduksi madu klanceng sendiri meskipun dengan jumlah terbatas. "Ya alhamdulillah sudah bisa memproduksi madu meskipun terkadang pemesan harus rela menunggu pengambilan madu," ujarnya seraya tersenyum.//heru
Berita Terbaru
- Selasa, 26 September 2023
- Selasa, 26 September 2023
- Selasa, 26 September 2023
- Selasa, 26 September 2023