• News
  • Jaring Eret, Jaring Tradisional Nelayan Pangandaran

Jaring Eret, Jaring Tradisional Nelayan Pangandaran


Pangandaran - Panasnya terik mentari dan terpaan semilir angin seolah menjadi alunan penyemangat bagi para nelayan Pangandaran dalam mendulang rejeki.

Dengan saling bahu membahu puluhan para nelayan menarik jaring yang telah ditebar sekitar 500 meter hingga 1,5 kilometer dari bibir pantai.

Aktivitas yang sudah dilakukan turun temurun oleh nelayan Pangandaran itu menjadi ciri khas nelayan tradisional disana. Kearifan lokal ini pun menyedot perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran Timur.

Dalam pantauan Tabloidpamor.com dilapangan, sebanyak 10 sampai 15 orang menarik bersama jaring ered hingga menuju bibir pantai.

Salah satu Nelayan Jaring Ered, Slamet mengatakan jaring eret ditarik secara bersama sama hingga bibir pantai. Biasanya jaring ditarik 10 hingga 15 orang.

"Terkadang bisa sampai 30 orang jika  ombaknya sedang besar," jelas nelayan warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran ini.

Setiap harinya, Slamet bersama rekannya bisa mendapatkan 50 ribu rupiah bahkan lebih. "Jika mendapatkan tangkapan bagus dan banyak, dalam sehari bisa mengantongi sebesar 200 ribu untuk dibawa pulang," kata Slamet.

Dengan menjalani kehidupan sebagai nelayan jaring ered, Slamet merasa bersyukur, karena kebutuhan setiap harinya dapat tercukupi. "Alhamdulillah kebutuhan ekonomi keluarga bisa dipenuhi," terangnya.

Sebelum ditarik beramai ramai, ujar Slamet, jaring eret ditebar terlebih dahulu ditengah laut dengan jarak sekitar berjarak 500 meter sampai 1,5 kilometer dari bibir pantai.

Setelah ditebar, jaring kemudian ditarik dari bibir pantai. Karena cukup berat dan panjang, penarikan jaring dilakukan oleh 10 orang atau lebih. "Dalam penarikan jaring ered, para nelayan bahu membahu menarik jaring dari bibir pantai," katanya.

Diungkapkan Slamet, hasil tangkapan akan dipilah terlebih dahulu. Jika tidak ada yang wisatawan yang membeli hasil tangkapan di lokasi. Hasil tangkapan akan dibawa ke tempat pelelangan ikan.

"Hasil dari penjualan, dibagi ke semua nelayan dan sebagian ada yang dimasukan ke kas. Uang kas ini untuk keperluan ketika ada acara di pantai Pangandaran. Jadi tidak perlu memungut biaya lagi," tuturnya.

Dengan adanya nelayan jaring ered yang tidak ada di daerah lainya, Slamet berharap bisa mendatangkan para wisatawan lokal maupun luar daerah yang nantinya bisa meningkatkan ekonomi di Kabupaten Pangandaran.

"Kalau banyak wisatawan dan membeli hasil tangkapan jaring ered, kan bisa membantu perekonomian nelayan pangandaran. Terutama nelayan kecil seperti saya," ujarnya sambil tersenyum. //heru.