Hadiri Pancasila Youth Camp, Bupati Tiwi: Terus Gaungkan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-hari
TABLOIDPAMOR.com, PURBALINGGA - Ratusan peserta Siswa Siswi Lanjutan Atas se-Purbalingga, perwakilan mahasiswa dan organisasi kepemudaan mengikuti Pancasila Youth Camp 2024. Kegiatan yang bertajuk, "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045", berlangsung di Area Kawasan Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Sabtu malam belum lama ini.
Pancasila Youth Camp, digelar setiap bulan Juni yang jadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, sekaligus Bulan Juni dicanangkan sebagai Bulan Pancasila. Pancasila Youth Camp 2024, diikuti sekitar 450 peserta yang terdiri dari pengurus OSIS SMA/SMK/MA se-Purbalingga serta perwakilan mahasiswa dan organisasi kepemudaan.
Bupati Kabupaten Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan, dalam derasnya arus globalisasi yang ditopang pesatnya kemajuan teknologi dan informasi digital. Ini turut menghadirkan berbagai persoalan yang muncul dengan berbagai macam dimensinya.
Berkembangnya kemajuan teknologi ibarat dua sisi mata uang, di satu sisi menawarkan efisiensi dan akses dalam segala bidang kehidupan yang ada di dunia maya. Namun, di sisi lain lain, juga berpotensi menghasilkan dampak negatif pada sendi-sendi kehidupan generasi muda bangsa Indonesia.
"Kemajuan teknologi saat ini sangatlah kompleks, membawa tantangan dan penyebaran paham dan budaya-budaya asing yang dapat mengancam Persatuan dan Kesatuan bangsa kita," tutur Tiwi kepada tabloidpamor.com, Senin (10 Juni 2024).
Kegiatan ini merupakan momentum yang mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dari Pancasila. Melalui semangat ini, semua harus meningkatkan nasionalisme, cinta tanah air, dan daya cegah terhadap paham dan budaya yang dapat mengancam Pancasila.
"Menyikapi dinamika teknologi yang terus berkembang, penting bagi semua pihak untuk perduli dalam menangkal atau membendung budaya-budaya asing dari generasi muda akibat dari kemajuan teknologi," kata dia.
Tiwi juga menjelaskan, indikasi mereka yang ingin memecahbelah bangsa adalah radikalisme dan intoleransi. Bahkan memiliki gagasan untuk mengganti Ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya.
"Rasa menghormati perbedaan di antara kita ini juga salah satu bentuk pengamalan Pancasila. Termasuk menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan," katanya.
Disamping itu, Dia mengajak agar para pemuda dan pemudi tetap menjaga keberadaan gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab semangat kegotong Royongan dalam bermasyarakat sebagai
saripati dari Pancasila
"Sepanjang gotong-royong masih ada dan terpelihara dalam masyarakat. Berarti bangsa ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila," ujarnya.//MN.