• News
  • Dinas PSDA Cilacap Tekankan Penyedia Jasa Patuhi Aturan yang Berlaku

Dinas PSDA Cilacap Tekankan Penyedia Jasa Patuhi Aturan yang Berlaku


Cilacap - Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) kabupaten Cilacap menekankan kepada para penyedia jasa agar bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini.

Saat ditemui, Kepala PSDA Cilacap, Hamzah Syafroedin melalui Kabid Irigasi dan Air Baku, Sarengat Yatno Yuwono mengatakan, bahwa dari awal dinas mengingatkan penyedia jasa agar pekerjaan dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai spek. Dengan begitu tidak akan terjadi pemutusan kontrak kerja maupun menimbulkan denda.

"Saya yakin kalau penyedia jasa mentaati itu. Bagaimana juga kenerjanya kita nilai kan. Ibaratnya rapot, jika rapot bagus tetap kita pakai tapi kalau buruk tidak akan kita pakai lagi. Analoginya seperti itu," tegasnya saat ditemui di kantornya, Rabu (30 Oktober 2024).

Sarengat berharap, penyedia jasa yang mengerjakan pekerjaan di dinasnya mentaati aturan yang berlaku.

"Kan ada pengawasnya dilapangan. Dari mereka ada, dari kita ada. Hal ini sangat jelas, bagaimana caranya penyedia jasa ini tetap melaksanakan pekerjaannya sesuai aturan main yang ada. Pokoknya itu lah," ucapnya.

Sarengat juga menegaskan, selama ini dinas sudah melaksanakan sesuai dengan aturan. "Kita saling mengingatkan kepada penyedia jasa supaya pekerjaannya itu baik, baik dari sisi mutunya dan dari sisi waktu (targetnya)," tuturnya.

Sarengat menyakini bahwa pekerja apabila diberitahu, mereka akan menurut sesuai aturan, pengawas dan mandor di lapangan.

"Apabila ada penyedia jasa yang main main dan tidak mengindahkan aturan, dinas akan menegur dan mengingatkan dan ada sangsinya. Mengenai sangsi, dilihat dari bagaimana kinerja, apakah tepat mutu dan waktu atau tidak," jelasnya.

Sarengat menyebut tujuan pekerjaan peningkatan jaringan irigasi untuk menunjang dan mendongkrak hasil pertanian.

"Sekarang ini yang sedang digenjot oleh pemerintah adalah ketahanan pangan. Itu yang dinas dorong dengan menyediakan saluran irigasi yang baik sehingga air bisa mengaliri lahan pertanian," ucapnya.

Namun demikian, lanjut dia, tetap harus ada partisipasi dari masyarakat. Harapannya mereka tidak hanya mengandalkan pemerintah.

"Saat ini sedang digagas sistem irigasi gotong royong partisipatif (Sigopar). InsyaAllah hari Jumat besok dilaunching. Artinya petani itu tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi petani bisa berpartisipasi apa yang bisa dilakukan seperti perawatan dan pemeliharaan (maintenance) saluran irigasi, sehingga petani itu bisa merasa memiliki dan selalu merawat saluran irigasi itu," bebernya.

Sarengat juga menandaskan, hal itu juga harus dorong, sehingga tidak ada ketergantungan terhadap pemerintah.//WD.