• News
  • Data Dan Dampingi Para Mualaf Di Purbalingga Agar Orientasi Pindah Islam Bukan karena sesaat

Data Dan Dampingi Para Mualaf Di Purbalingga Agar Orientasi Pindah Islam Bukan karena sesaat


Purbalingga - Pengukuhan Kepengurus Rumah Mualaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purbalingga Masa Khidmat 2022-2027, Bupati Purbalingga sangat mendukung keberadaan program Rumah Mualaf Purbalingga, yang termasuk dalam hal pemberdayaan ekonomi.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menuturkan, Kepengurusan Rumah Mualaf Purbalingga resmi berwadah, sehingga pendampingan bisa lebih maksimal, sesuai visi misi organisasi sehingga dengan istiqomah dapat menjalankan  tugas dan tanggung jawabnya.

"Tidak hanya dari Baznas, Pemkab Purbalingga bisa ikut mensupport pemberdayaan ekonomi karena banyak program untuk pelaku UMKM termasuk dana stimulan dan para mualaf bisa menjadi sasaran penerima," ujar Tiwi sapaan akrab Bupati, bertempat di Pendopo Dipokusumo, Rabu, (25 Januari 2023).

Lebih lanjut Bupati Tiwi menjelaskan, Berbagai program akan berjalan apabila terdapat data penunjang para mualaf sehingga dapat  tersentuh secara merata dan maksimal dari program pendampingan yang akan diajukan.

"Baik program pemberdayaan ekonomi, pendampingan hukum, pendampingan sosial dan yang terpenting adalah pendampingan keagamaan berkelanjutan dan komprehensif," katanya.

Ketua MUI Kabupaten Purbalingga, Roghib Abdurrahman mengungkapkan Rumah Mualaf baru sebatas nama, belum ada bangunannya. Di Purbalingga terdapat 73 orang mualaf yang terdata dan masih ada mualaf yang belum terdata ini perlu didampingi.

 "Selama ini di Purbalingga ada FKMP (Forum Komunikasi Mualaf Purbalingga), ada MCA (Mualaf Centre 'Aisyiyah) di Purbalingga kota dan Mrebet. Jadi Rumah Mualaf ini akan mewadahi, hal ini akan membantu apabila Pemkab ikut campur. Ketiga lembaga tersebut akan terpusat jika ada bangunannya," katanya.

Sekretaris Mualaf Centre Jawa Tengah, Multazam Ahmad mengungkapkan setelah pengurus dikukuhkan, diharapkan agar kepengurusan  segera eksen dan tidak membiarkan para mualaf tanpa pendampingan.

"Akidah harus tetap kita kawal jangan sampai orientasi pindah Islam karena sesaat," tandasnya.//MN