- News
- Birokrasi harus Bersih dan Melayani, Pesan Penting Mantan Pj Bupati Cilacap
Birokrasi harus Bersih dan Melayani, Pesan Penting Mantan Pj Bupati Cilacap
- Diposting Oleh: widodo
- Selasa, 21 November 2023
Cilacap - Mantan Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar sangat terkesan selama memimpin roda pemerintahan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut Yunita, birokrasi dan masyarakat di Cilacap sangat beragam dari segi kultur, agama, bahasa sangat rukun, dan damai serta potensi alam yang luar biasa. "Potensi untuk maju dan sejahtera," imbuhnya.
Hal itu disampaikan mantan Pj Bupati Cilacap saat dihubungi tabloidpamor.com via phone, Selasa (21 November 2023).
"Semoga kedepan, Cilacap makin bercahaya sesuai dengan motto Cilacap Bercahaya (Bersih, Elok, Rapi, Ceria, Hijau, Aman, dan Jaya)," harap Yunita.
Seperti diketahui, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-6112 Tahun 2022 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Cilacap Provinsi Jawa Tengah yang berlaku paling lama 1 tahun sejak tanggal pelantikan, sehingga pada tanggal 19 November 2023 masa jabatan Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar berakhir.
Dengan berakhirnya masa jabatannya, Yunita berpesan kepada kalangan birokrasi di Cilacap agar senantiasa menjaga integritas yang sudah dibangun bersama.
"Jangan kembali ke masa gelap karena ada oknum yang bermain-main, khususnya jual beli jabatan. Jadilah birokrasi yang bersih dan melayani," pesannya.
Yunita juga mengaku bersyukur karena selama 1 tahun menjabat sebagai Pj. Bupati Cilacap telah melakukan banyak hal positif untuk Kabupaten Cilacap.
Hal positif yang dilakukannya diantaranya penurunan angka kemiskinan dari 11,02 persen pada tahun 2022 menjadi 10,9 persen pada tahun 2023.
Selain itu, pihaknya juga melakukan intervensi terhadap delapan variabel penanganan kemiskinan ekstrem di 37 desa yang masuk kategori ekstrem.
Lebih jauh Yunita menjelaskan, dari delapan variabel di 37 desa miskin ekstrem itu, masih menyisakan tiga variabel karena lima variabel lainnya sudah terselesaikan.
"Tiga variabel yang belum terselesaikan meliputi jamban sehat yang masih menyisakan 835 unit, akses air bersih untuk 1.199 rumah keluarga miskin, dan pengangguran terbuka masih 1.019 orang," terangnya.
Untuk itu, sambung Yunita, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan anggaran untuk menyelesaikan tiga variabel tersebut dengan harapan intervensi terhadap kemiskinan ekstrem dapat terselesaikan pada tahun 2024.
Dalam hal pengendalian inflasi, pihaknya bersama-sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cilacap terus berupaya untuk mengendalikan inflasi di wilayah itu.
"Alhamdulillah, inflasi di Cilacap tetap terkendali 2,07 persen (yoy). Kami juga berhasil menyelesaikan sengketa Pasar Kroya sehingga nantinya akan dibangun dengan anggaran dari pusat sekitar Rp90 miliar pada tahun 2024," katanya.
Mengenai pengelolaan Pantai Teluk Penyu, Yunita menjelaskan bahwa Pemkab Cilacap akan segera mengadakan perjanjian pinjam pakai dengan pihak TNI Angkatan Darat.
Selain itu, pihaknya juga telah meritokrasi nilai pada tahun 2022 yang sebesar 179 menjadi 310 pada tahun 2023.
*Kami bersama DPRD Kabupaten Cilacap juga telah menyusun lima peraturan daerah," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan peraturan bupati mengenai meritokrasi, insentif, honor RT dan RW, penilaian kerja 360 derajat, serta meluncurkan Program Kancing Merah untuk penanganan stunting.
Ditegaskan Yunita, bahwa Program Kancing Merah merupakan akronim dari Gerakan Cegah Stunting Masa Depan Cerah yang menyasar remaja putri, ibu hamil, dan balita.
"Program ini dinilai mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Cilacap dari 4.494 kasus menjadi 2.455 kasus," tutur Yunita.
Disamping itu, Yunita menegaskan, di tahun 2024 dengan bantuan anggaran dari Pemprov Jateng juga akan di bangun SMK di kecamatan Cimanggu.
"Sekolah kejuruan ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah meningkatkan akses pendidikan di Cilacap," pungkasnya. //WD.