• News
  • Mas Sapto dengan Kerajinan Sketsa Wajah dari Bambu

Mas Sapto dengan Kerajinan Sketsa Wajah dari Bambu


Purbalingga – Masyarakat Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga sejak beberapa dekade terakhir telah terkenal dengan kearifan lokalnya dengan memanfaatkan pohon bambu sebagai potensi yang ada untuk di jadikan kerajinan yang bernilai tambah. Kerajinan bambu yang lebih dikenal oleh warga Purbalingga dari Desa Banjaran yakni gedek atau anyaman bambu, keranjang bambu, tempat tisu dan lain sebagainya.

Dari banyaknya  kerajinan bambu yang dibuat oleh warga Banjaran, ada salah seorang warga yang mengkreasikan bambu untuk dijadikan sebuah karya seni lain dari biasanya.

Sebut saja Sapto Winarno, seorang pemuda Desa Banjaran yang mengkreasikan bambu jenis wulung. Dengan daya kreasi, kreatif dan imajinasi yang dimilikinya, dari serpihan bambu wulung tersebut dijadikan gambar sketsa wajah yang bernilai seni dan menjadi bernilai lebih.

“Saya terinspirasi membuat sketsa wajah dari bambu yang menjadi bahan baku utama dari kerajinan di desa kami, tapi saya berniat membuat kreasi yang baru dengan nilai tambah yang baik", kata Septo saat dikonfirmasi tabloidpamor.com melalui pesan Whatsapp, Rabu (8 September 2021).

Dia mengaku kalau gambar sketsa dari bambu di desanya  hanya ia seorang yang membuatnya, untuk membuat sketsa wajah hanya membutuhkan bambu wulung. Selain itu bila ia membuat satu gambar pesanan itu tergantung dari tingkat kerumitan, bisa memakan waktu sampai dua hari bahkan lebih satu gambar sketsa ia menghargai mulai dari Rp 70 ribu sampai Rp 150 ribu.

"Bila ada pesanan konsumen  langsung mengirim photo, untuk mendapatkan hasil gambar sketsa yang maksimal butuh waktu sampai 2 hari, kadang lebih tergantung tingkat kesulitannya dan untuk saat ini facebook menjadi andalan promosi saya,” ungkapnya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) yang menerima langsung sketsa wajahnya merasa bangga dan senang. Menurutnya, sketsa wajah di bambu hasil karya pemuda Desa Banjaran sangat mirip dengan aslinya.

“Gambarnya mirip sekali dengan aslinya. Karyanya bagus semoga bisa dikembangkan lagi secara optimal,” kata Tiwi usai menerima sketsa wajah dari Septo.

Bupati menyampaikan Desa Banjaran ini memiliki potensi kerajinan yang luar biasa. Dirinya mendukung upaya dari Pemerintah Desa (Pemdes) Banjaran yang akan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha.

“Mudah-mudahan KUB ini bisa segera terbentuk sehingga nantinya bisa mengakses dana-dana dari pemerintah daerah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha,” jelasnya.

Kepala Desa Banjaran, Muhamad Ichmun (Ichmun) mengatakan warga Desa Banjaran sejak lama memanfaatkan kearifan lokal yang tersedia melimpah sebagai tambahan penghasilannya. Potensi ini menurutnya akan terus dikembangkan dengan berbagai kerajinan bambu yang ada.

“Warga Desa Banjaran ini sangat kreatif, memanfaatkan potensi yang ada, ada yang membuat gedek atau anyaman bambu, keranjang bambu, tempat tisu bahkan ada satu yang membuat sketsa wajah dari bambu dan masih banyak hasil karya yang lainnya,” kata Ichmun.//MN