• News
  • Festival Gunung Slamet Jadi Event Budaya Berkualitas Menasional

Festival Gunung Slamet Jadi Event Budaya Berkualitas Menasional


TABLOIDPAMOR.com, PURBALINGGA - Festival Gunung Slamet (FGS) lolos dari 252 event kurasi yang diusulkan dalam penyelenggaraan event ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024. FGS jadi salah satu penyelenggara event budaya di Jateng mendapat titah mengikuti event KEN, yang tergabung dari 110 bagian event se Indonesia yang akan digelar sepanjang tahun 2024 ini.

"Melalui perjuangan panjang, bersaing dengan 252 usulan event se-Indonesia. FGS akhirnya lolos menjadi salah satu penyelenggara event budaya berkualitas yang ditetapkan oleh Kemenpar Ekraf melalui KEN 2024," jelas, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga Prayitno saat ditemui diruangannya, Senin (29 Januari 2024).

Sejumlah tahapan utama seleksi KEN 2024 diantaranya seleksi administrasi, konten, dan wawancara. Di tahun ini, tahapan melibatkan Tim Kurator yang terdiri dari lima bidang. Diantaranya Bidang Ide dan Inovasi, Bidang Pemasaran dan Strategi Komunikasi, Bidang Manajemen Kegiatan, Bidang Manajemen Keuangan, dan Bidang Analisis Dampak.

"Setelah melalui tahapan itu, dan pertimbangan FGS yang telah digelar rutin hingga enam kali, akhirnya FGS berhasil lolos KEN 2024," katanya.

Ada delapan Event dari empat daerah dan kota di Jateng yang lolos KEN 2024. Yaitu Purbalingga dan Banjarnegara masing-masing 1 event, Kota Semarang 2 event dan Kota Solo terdapat 4 event.

"Para penyelenggaraan event di Jateng yang lolos ke KEN, yakni Festival Gunung Slamet (FGS) dari Purbalingga, Dieng Culture Festival (DCF) dari Banjarnegara, kemudian Grebeg Sudiro (GS), Solo Menari (SM), Solo Keroncong Festival (SKF), International Mask Festival (IMF) dari Surakarta raya serta Festival Arak-arakan Cheng Ho dan Festival Kota Lama  dari Kota Semarang," katanya.

Selain itu, terpilihnya FGS jadi salah satu event nasional tentunya akan mengangkat citra positif destibasi wisata Purbalingga, tidak hanya D’Las Serang yang menjadi lokasi FGS, tetapi juga destinasi lainnya, termasuk destinasi desa wisata.

"Bidikan KEN terhadap Festival Gunung Slamet, diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian nasional dan memberikan multiplier effect kepada masyarakat, baik pelaku wisata, pelaku UMKM, pengusaha akomodasi wisata, pengusaha kuliner dan pelaku usaha jasa pariwisata lainnya yang terlibat," katanya.

"Melalui FGS yang menjadi bagian dari KEN 2024, diharapkan ada peningkatan pergerakan wisatawan ke Purbalingga, sehingga dampaknya secara positif terhadap perekonomian daerah," kata Prayitno menambahkan.

Sementara itu, Kepala Desa Serang Sugito yang juga pengelola D'Las Serangg selaku penyelenggarakan FGS ke7#, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar), yang telah mensuport naiknya FGS sebagai bagian event wisata ke level nasional.

"FGS akan terus kami gelar, karena event ini akan berdampa sebagai ajang promosi gratis bagi D’Las Serang dan destinasi wisata di wilayah lereng kaki Gunung Slamet  ke level yang lebih tinggi," ujar Sugito.

Sugito menambahkan, FGS ke 7# akan digelar pada 12-14 Juli 2024. Selama FGS yang akan dibarengkan dengan Gelar Desa Wisata se-Purbalingga oleh Dinporapar, juga akan ditampilkan kearifan lokal tradisi pengambilan mata air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah, pentas seni tradisi, pentas seni musik Kabut Lembut Gunung Slamet, pesta gunungan hasil bumi, perang tomat, pameran UMKM dan kuliner khas local, dan  kegiatan lainnya yang unik dan menarik.

"Berdasarkan pengalaman event di kabupaten atau kota lain, gelaran event wisata selain untuk mempromosikan keindahan destinasi wisata dan keunikan budaya, juga akan kami siapkan  zona kuliner khas lokal yang banyak diburu wisatawan," imbuh Sugito.//MN.